Oleh : Rivka Mayangsari*)
Sejak dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia, Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk memperkuat sektor pertahanan dan keamanan nasional. Salah satu langkah strategis yang diambil oleh Presiden Prabowo adalah mendatangkan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) terbaik untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Indonesia. Keberhasilan ini tidak hanya membawa Indonesia ke tingkat pertahanan yang lebih tinggi, tetapi juga menunjukkan visi besar Presiden Prabowo dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara di tengah dinamika geopolitik dunia yang semakin kompleks.
Dalam beberapa tahun terakhir, ancaman keamanan global dan regional semakin meningkat. Persaingan antara negara-negara besar, baik di kawasan Asia-Pasifik maupun di tingkat global, menuntut Indonesia untuk memperkuat kemampuan militernya. Presiden Prabowo, dengan latar belakangnya yang mendalam di bidang militer dan pertahanan, telah menempatkan prioritas yang tinggi dalam memodernisasi alutsista Indonesia.
Salah satu pencapaian utama dari Presiden Prabowo dalam bidang Alutsista adalah kemampuan untuk mendatangkan teknologi pertahanan terkini dari berbagai negara. Di bawah kepemimpinannya, Indonesia berhasil memperoleh berbagai jenis alutsista modern seperti jet tempur, kapal perang, tank, dan sistem pertahanan udara. Tidak hanya sekedar membeli, Presiden Prabowo juga memastikan adanya transfer teknologi, yang memungkinkan Indonesia untuk memproduksi sendiri alutsista di masa mendatang. Dengan strategi ini, kemandirian industri pertahanan Indonesia mulai terbentuk, yang tidak hanya mengurangi ketergantungan pada negara asing, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Kesuksesan ini terlihat nyata melalui kerja sama Indonesia dengan beberapa negara produsen alutsista terkemuka di dunia. Salah satunya adalah perjanjian pengadaan jet tempur Rafale dari Prancis, yang diakui sebagai salah satu jet tempur terbaik di dunia. Selain itu, Indonesia juga telah menandatangani kontrak untuk mendatangkan kapal selam kelas Scorpene, yang akan memperkuat armada laut Indonesia dalam menjaga wilayah perairan Nusantara.
Presiden Prabowo juga berfokus pada modernisasi sistem pertahanan udara Indonesia. Sistem rudal anti-udara S-400 dari Rusia, yang diakui sebagai salah satu sistem pertahanan udara paling canggih di dunia, kini sudah berada dalam tahap finalisasi pengadaan.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki garis pantai yang sangat panjang dan wilayah laut yang luas. Keamanan maritim menjadi salah satu prioritas utama dalam kebijakan pertahanan Presiden Prabowo. Oleh karena itu, dalam pengadaan alutsista, tidak hanya angkatan darat dan udara yang diperkuat, tetapi juga angkatan laut.
Pengadaan kapal perang terbaru, termasuk frigat dan kapal patroli cepat, menunjukkan tekad pemerintah di bawah pimpinan Presiden Prabowo untuk memastikan bahwa kedaulatan maritim Indonesia tetap terjaga. Langkah ini juga bertujuan untuk mengamankan jalur perdagangan laut yang sangat penting bagi perekonomian nasional. Melalui modernisasi armada laut, Indonesia tidak hanya mampu menjaga perairan nasional, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga keamanan di kawasan Asia Tenggara, termasuk dalam menghadapi ancaman perompakan dan penyelundupan.
Selain itu, program-program pertahanan di era Presiden Prabowo juga difokuskan pada penguatan pangkalan militer di berbagai wilayah strategis. Pangkalan-pangkalan ini akan dilengkapi dengan fasilitas alutsista terbaru, memastikan kesiapan TNI dalam merespons setiap ancaman yang mungkin muncul. Upaya ini juga dilengkapi dengan peningkatan kemampuan pasukan TNI, yang mendapatkan pelatihan dengan standar internasional serta didukung oleh peralatan dan teknologi mutakhir.
Keberhasilan Presiden Prabowo dalam mendapatkan alutsista terbaik tidak bisa dilepaskan dari strategi diplomasi pertahanan yang ia jalankan. Di bawah kepemimpinannya, Indonesia berhasil membangun hubungan baik dengan berbagai negara, baik di Asia, Eropa, maupun Amerika. Presiden Prabowo telah melakukan serangkaian kunjungan kerja dan pertemuan bilateral dengan negara-negara produsen alutsista, untuk memastikan bahwa Indonesia mendapatkan produk terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi geografisnya.
Dalam berbagai forum internasional, Presiden Prabowo juga menegaskan pentingnya kerja sama dalam menjaga stabilitas dan keamanan global. Melalui kebijakan pertahanan yang tangguh, Indonesia kini dilihat sebagai salah satu kekuatan regional yang semakin diperhitungkan. Posisi ini memberikan Indonesia pengaruh yang lebih besar dalam berbagai negosiasi dan forum multilateral, seperti ASEAN dan PBB, terutama dalam isu-isu yang berkaitan dengan perdamaian dan keamanan global.
Pencapaian Presiden Prabowo dalam pengadaan alutsista terbaik tidak hanya berdampak pada sektor militer, tetapi juga pada moral dan kepercayaan diri bangsa Indonesia. Dengan memiliki alutsista modern, rakyat Indonesia kini merasa lebih aman dan percaya bahwa TNI mampu melindungi kedaulatan dan integritas negara. Semangat nasionalisme pun semakin meningkat, terutama di kalangan generasi muda, yang melihat modernisasi militer sebagai bukti bahwa Indonesia mampu berdiri sejajar dengan negara-negara besar di dunia.
Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras dan visi yang jelas dari Presiden Prabowo dalam membangun pertahanan Indonesia. Presiden Prabowo Subianto telah membuktikan bahwa di bawah kepemimpinannya, Indonesia mampu mendatangkan alutsista terbaik untuk memperkuat pertahanan nasional. Langkah-langkah strategis yang diambilnya, baik melalui diplomasi pertahanan, kerja sama teknologi, maupun modernisasi militer, menunjukkan komitmen yang kuat untuk menjaga kedaulatan dan keamanan Indonesia.
*) Pemerhati pertahanan