Oleh : Ahmad Dzul Ilmi Muis )*
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Indonesia menjadi ajang politik yang menonjol sebagai sarana demokrasi tingkat lokal. Gelaran Pilkada yang berlangsung setiap lima tahun tersebut tidak hanya menjadi cermin dari partisipasi politik rakyat, tetapi juga merupakan ujian bagi stabilitas keamanan dan ketertiban di setiap daerah.
Pilkada Serentak 2024 yang diikuti oleh seluruh wilayah Indonesia telah menunjukkan komitmen bersama dari berbagai pihak untuk menciptakan suasana damai, aman, dan kondusif, menjadikannya sebagai tonggak demokrasi yang bermartabat.
Aparat keamanan, sebagai institusi yang bertanggung jawab atas keamanan nasional, telah mengambil langkah-langkah preventif dalam menjaga keamanan selama pelaksanaan Pilkada 2024. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan Polri telah melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik kementerian, lembaga, maupun stakeholders lainnya.
Komitmen aparat keamanan untuk menghadirkan demokrasi yang aman dan adil terus diwujudkan melalui pendekatan proaktif terhadap tokoh masyarakat, agama, pemuda, serta organisasi kemasyarakatan. Keterlibatan berbagai elemen ini menjadi salah satu faktor penentu dalam membangun dukungan publik yang luas.
Langkah Polri tidak hanya berfokus pada aspek keamanan, tetapi juga mencakup peningkatan kualitas personel melalui pelatihan intensif dan simulasi situasi darurat. Ini menjadi bagian dari strategi aparat keamanan untuk memastikan kesiapan menghadapi segala potensi gangguan selama kontestasi politik lokal tersebut berlangsung.
Setiap Pilkada memang sering kali menjadi ajang yang menguji stabilitas keamanan suatu daerah, dan peran sentral aparat keamanan dalam menjaga ketertiban menjadi kunci dalam keberhasilan Pilkada yang damai dan lancar.
Upaya mewujudkan Pilkada yang damai dan lancar terus berlangsung di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Yogyakarta, melalui Pemerintah Kota Yogyakarta bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kepala Daerah (Forkopimda), Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah menyelenggarakan Deklarasi Pilkada Damai 2024.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, memimpin deklarasi tersebut sebagai manifestasi dari komitmen masyarakat Yogyakarta untuk menjaga Pilkada 2024 berjalan dengan damai, jujur, dan berbudaya. Deklarasi itu bukan sekadar seremonial, melainkan wujud nyata dari tekad bersama untuk menjaga harmonisasi politik di Yogyakarta.
Sugeng menegaskan bahwa setiap kontestasi politik di tingkat daerah selalu diwarnai oleh dinamika yang dapat menimbulkan ketegangan, namun masyarakat harus tetap mengedepankan akal sehat dan bertindak bijaksana.
Melalui koordinasi yang solid antara semua pihak, diharapkan Pilkada di Yogyakarta akan berlangsung tanpa gangguan. Sugeng juga menekankan pentingnya kerjasama antar-lembaga untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama proses Pilkada berlangsung.
Dalam konteks yang lebih luas, Pj Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, menyampaikan pentingnya memperkuat komunikasi dan kolaborasi antar semua pihak guna menjaga Pilkada Serentak 2024 di Banyuasin dan berbagai daerah supaya bisa berlangsung aman dan sejuk.
Menurut Farid, dialog terbuka di antara seluruh elemen masyarakat menjadi kunci dalam mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, serta menemukan solusi terbaik untuk kemajuan bersama.
Selama masa Pilkada, fokus utama adalah menjaga kesejahteraan masyarakat dan memanfaatkan potensi daerah secara optimal agar seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari pembangunan.
Farid menekankan bahwa perbedaan pandangan politik di dalam Pilkada bukanlah halangan untuk tetap menjaga persatuan dan kedamaian. Pilkada harus dijadikan sebagai momen mempererat tali silaturahmi di antara masyarakat, meskipun terdapat perbedaan pilihan politik. Semangat kebersamaan itu harus terus dijaga agar Pilkada dapat berjalan dengan aman dan kondusif, tanpa menimbulkan konflik atau perpecahan di tengah masyarakat.
Pentingnya menjaga stabilitas keamanan selama Pilkada tidak hanya dititikberatkan pada aparat keamanan, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Polri telah menunjukkan bahwa dengan kolaborasi yang kuat antara institusi negara dan masyarakat, proses demokrasi yang berkeadilan dapat terwujud. Pendekatan yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat juga menjadi salah satu strategi penting dalam menjaga kedamaian selama masa Pilkada.
Pilkada Serentak 2024 memang menjadi ujian bagi demokrasi di Indonesia. Setiap daerah memiliki tantangan tersendiri dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan kontestasi politik lokal tersebut.
Namun, dengan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah, aparat keamanan, serta dukungan masyarakat, Pilkada dapat berjalan dengan lancar. Partisipasi aktif dari seluruh pihak, mulai dari pemerintah hingga tokoh masyarakat, menjadi fondasi dalam menciptakan suasana yang damai, aman, dan kondusif selama pesta demokrasi tingkat daerah itu berlangsung.
Sejarah Pilkada di Indonesia telah menunjukkan bahwa stabilitas politik dan keamanan menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap kontestasi. Dinamika politik memang selalu ada, namun hal itu tidak boleh menghalangi upaya untuk menjaga ketertiban dan kedamaian. Dalam konteks Pilkada 2024, upaya bersama dari semua pihak menjadi tonggak bagi terciptanya demokrasi yang bermartabat dan berkeadilan.
Dengan transisi yang damai dan aman, Pilkada Serentak 2024 menjadi bukti bahwa demokrasi di Indonesia terus berkembang menuju kedewasaan. Pilar-pilar utama dalam menjaga stabilitas tersebut, yaitu kolaborasi, dialog, serta komitmen menjaga keamanan, telah membawa proses demokrasi di Indonesia ke arah yang lebih baik. Harapan besar ada pada setiap daerah untuk mampu melaksanakan Pilkada dengan damai dan sukses, sehingga demokrasi yang bermartabat dapat terus diwujudkan.
)* Penulis adalah alumni Fisip Unair