Program penghapusan utang bagi usaha mikro yang diusung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendapat dukungan penuh dari pegiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pendiri Yayasan Nusantara Timur Sejahtera, Noviany Ivon Sulaiman, menilai langkah ini sebagai angin segar bagi para pelaku usaha mikro di daerah.
“Pada dasarnya kami benar-benar bersyukur apabila penghapusan utang itu benar-benar terjadi,” ujar Ivon.
Ia menambahkan, penghapusan utang akan sangat membantu pelaku UMKM yang terjerat beban finansial akibat pandemi atau tantangan ekonomi lainnya.
Ivon juga menekankan pentingnya ketepatan sasaran dalam pelaksanaan program tersebut.
“Penghapusan utang itu baik, sekali lagi jika sasarannya tepat. Terkait dengan pemerataan ekonomi, tentu saja jika beban berkurang maka pengusaha atau usahawan itu akan termotivasi untuk bangkit,” jelasnya.
Selain penghapusan utang, Ivon juga menyoroti perlunya dukungan berkelanjutan dalam bentuk pendampingan dan pemasaran. Ia meyakini, langkah ini akan membantu UMKM yang sempat tumbang untuk kembali bangkit dan berkontribusi terhadap perekonomian.
“Pada dasarnya yang dibutuhkan UMKM adalah pendampingan dan pemasaran, agar mereka yang sudah pernah membuka UMKM dan jatuh, maka bisa bangkit kembali,” tambahnya.
Program penghapusan utang ini dinilai sejalan dengan visi Prabowo-Gibran dalam memberdayakan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Ivon berharap pemerintah mendatang juga memberikan akses terhadap pelatihan kewirausahaan dan pengembangan pasar agar UMKM di NTT mampu bersaing di level nasional maupun internasional.
Dukungan terhadap program ini mencerminkan optimisme pelaku UMKM di NTT terhadap kepemimpinan Prabowo-Gibran. Dengan penghapusan utang yang disertai pemberdayaan berkelanjutan, UMKM tidak hanya akan pulih dari keterpurukan, tetapi juga menjadi motor penggerak pemerataan ekonomi daerah.
“Terkait dengan pemerataan ekonomi, tentu saja jika beban berkurang maka pengusaha atau usahawan itu akan termotivasi untuk bangkit,” tutup Ivon.
*