Oleh: Balqis Jamilah )*
Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) terus berkomitmen untuk menggali dan mengembangkan potensi generasi muda Aceh melalui berbagai kegiatan yang inovatif dan bermanfaat. Salah satu kegiatan terbaru yang mencerminkan dedikasi ini adalah acara tari kreasi yang diselenggarakan untuk memberikan wadah ekspresi dan pengembangan bakat bagi para pemuda di Aceh. Acara ini bukan hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga merupakan upaya strategis untuk mengembangkan keterampilan kreatif dan meningkatkan kepercayaan diri generasi muda.
AMANAH telah berhasil menyelenggarakan Grand Final Kompetisi Tari Kreasi 2024 yang mengusung tema “Aceh Na Gaya”. Acara tersebut berlangsung di Gedung AAC Universitas Syiah Kuala (USK) Kota Banda Aceh, dan diikuti oleh delapan grup tari dari berbagai daerah. Dalam kompetisi tersebut, grup Lhee Sagoe berhasil meraih gelar juara dengan skor tertinggi, yaitu 99.
Lhee Sagoe mengangkat tema yang mengisahkan krisis pangan yang pernah melanda Aceh pada tahun 2002. Melalui penampilan mereka, grup ini ingin menyampaikan pesan penting mengenai bahaya pemborosan makanan dan pentingnya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana. Putri Nisrina, salah satu personel Lhee Sagoe, menjelaskan bahwa cerita yang diangkat dalam tari berjudul “Peutitah Kisah” bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pemuda Aceh dan masyarakat Indonesia.
Menurut Putri Nisrina, kompetisi ini berfungsi sebagai dorongan besar bagi para seniman di Aceh untuk meningkatkan kreativitas mereka, khususnya dalam seni tari. Dia mengapresiasi inisiatif AMANAH yang telah menyelenggarakan acara bergengsi ini, menilai bahwa kompetisi tersebut sangat penting dalam mendorong kemajuan dan perkembangan seni tari di Aceh. Acara ini memberikan peluang yang sangat berharga bagi pemuda-pemudi Aceh untuk berpartisipasi dan menunjukkan kreativitas mereka di panggung yang lebih luas.
Dewan juri, Novirela Minang Sari, menjelaskan bahwa peserta yang mengikuti kompetisi berasal dari berbagai daerah di Aceh, termasuk Banda Aceh, Aceh Besar, dan Lhokseumawe. Mereka tidak hanya membawakan unsur tradisional dari daerah masing-masing tetapi juga memadukannya dengan elemen seni modern, menciptakan karya yang inovatif dan menarik. Novirela menilai bahwa perkembangan tari kreasi di Aceh telah menunjukkan perubahan signifikan, di mana peserta kini mulai mengeksplorasi dan memodernisasi tarian mereka, menjadikannya sejajar dengan perkembangan seni tari di daerah lain.
Kompetisi Tari Kreasi 2024 yang diselenggarakan oleh AMANAH membawa dampak positif bagi komunitas seni tari di Aceh. Novirela menekankan bahwa acara ini sangat dinantikan oleh masyarakat Aceh, khususnya di kalangan pelaku seni tari. Ia mencatat bahwa AMANAH telah menciptakan sebuah platform penting yang memungkinkan para seniman untuk berekspresi dan mengembangkan keterampilan mereka. Novirela berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan dan gedung baru AMANAH dapat berfungsi sebagai pusat kegiatan seni yang berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan seni tari serta budaya di Aceh.
Selain mengembangkan potensi dalam seni tari, AMANAH juga mengadakan pelatihan pembuatan kostum untuk karnaval guna meningkatkan kreativitas anak muda Aceh dalam merancang dan membuat kostum dalam acara yang bertajuk ‘Costume Carnival Class, Learn And Grow With AMANAH’.
Ade Sugriwa, salah satu juri dan mentor, mengungkapkan kekagumannya terhadap semangat dan kreativitas peserta. Ia menilai bahwa acara ini menunjukkan komitmen AMANAH dalam mendukung dan mengembangkan kreativitas anak muda Aceh. Sugriwa berharap acara ini dapat menjadi momentum untuk kebangkitan ekonomi kreatif di Aceh. Ia menyebutkan bahwa karnaval memiliki banyak manfaat, termasuk membuka lapangan pekerjaan baru, dan bahwa kegiatan seperti ini penting untuk memacu para kreator menjadi lebih mandiri dan kreatif.
Kompetisi Tari Kreasi dan pelatihan membuat kostum karnaval juga menjadi momentum penting dalam rangkaian kegiatan AMANAH, yang sejalan dengan proyek pembangunan gedung baru mereka. Gedung baru AMANAH direncanakan akan menjadi pusat kegiatan seni dan budaya di Aceh, menyediakan fasilitas yang lebih baik untuk berbagai kegiatan seperti kompetisi tari, workshop seni, dan acara budaya lainnya. Pembangunan gedung baru ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas penyelenggaraan acara-acara besar, memberikan ruang yang lebih luas bagi generasi muda Aceh untuk berkreasi dan berprestasi.
Dengan adanya gedung baru, AMANAH akan mampu menyediakan fasilitas yang lebih memadai untuk mendukung pengembangan seni dan budaya di Aceh. Gedung ini akan dilengkapi dengan ruang pertunjukan yang lebih besar, studio latihan, dan ruang serbaguna yang dapat digunakan untuk berbagai acara, termasuk kompetisi tari, konser, dan pameran seni. Pembangunan gedung ini merupakan bagian dari komitmen AMANAH untuk terus berkontribusi dalam memajukan seni dan budaya lokal serta memberikan dukungan yang lebih besar kepada para seniman dan pelaku seni di Aceh. Generasi muda Aceh diharapkan dapat terus mengeksplorasi potensi dan berkreasi dalam bidang seni maupun bidang lainnya sesuai dengan potensi yang mereka miliki.
)* Seniman yang Tinggal di Aceh