Jakarta – Presiden Prabowo Subianto secara resmi telah memulai kunjungan kerja (kunker) luar negeri perdananya pada Jumat (8/11) lalu. Dalam lawatannya, presiden akan menghadiri pertemuan dan undangan di sejumlah negara, Presiden membawa kepentingan bangsa dan negara.
Negara pertama yang dikunjunginya adalah Cina dengan agenda melakukan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping. Pertemuan ini menghasilkan sejumlah kesepakatan konkret, baik di sektor ekonomi, bisnis dan politik luar negeri.
Presiden Tiongkok, Xi Jinping mengatakan pihaknya mengapresiasi Presiden Prabowo karena menjadikan Cina sebagai negara pertama yang dikunjungi dalam kapasitas sebagai presiden baru Indonesia. Langkah ini menegaskan betapa pentingnya hubungan Cina dengan Indonesia.
“Apresiasi layak diberikan kepada Presiden Prabowo karena menjadikan Cina sebagai negara pertama yang dikunjungi dalam kapasitas barunya sebagai presiden. Ini menandakan hubungan Cina dengan Indonesia sangat penting,” kata Xi Jinping.
Dari Beijing presiden langsung menuju ke Washington DC untuk memenuhi undangan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Dalam pertemuan ini dibicarakan sejumlah isu, diantaranya kerjasama Indonesia dan AS, hingga situasi di Gaza, Palestina dan Laut Cina Selatan.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan selain membicarakan soal penguatan hubungan kerjasama antara Indonesia dan AS dan tantangan yang ada di dunia saat ini, juga pembicaraan mengenai situasi di Gaza, Palestina dan Laut China Selatan.
“Yang kami bahas adalah soal penguatan hubungan kerjasama antara Indonesia dengan AS, tantangan global, termasuk situasi di Gaza dan Laut China Selatan,” ujar Biden.
Di tempat lain, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengungkapkan bahwa langkah Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke luar negeri merupakan peluang bagi presiden baru, suasana baru, policy kebijakan baru.
“Dengan lawatan ke beberapa negara, Prabowo memanfaatkan seoptimal mungkin sikap politik luar negeri bebas aktif Indonesia. Beliau juga ingin menjaga hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara lain,” tegas Paloh.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan China mendukung pendanaan program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Dukungan dana ini merupakan hasil dari lawatan Prabowo ke Cina.
“Indonesia Cina menyepakati pendanaan bagi “Food Supplementation and School Feeding Programme in Indonesia.” Kesepakatan ini diumumkan dalam prosesi penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Cina, yang disaksikan langsung oleh Prabowo dan Xi Jinping,” imbuhnya.
Sebagai informasi, setelah melakukan kunjungan ke Amerika Serikat, Presiden Prabowo akan menghadiri agenda utama yaitu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di lima, Peru. Setelah itu, Presiden beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju Brasil menghadiri kegiatan KTT G20 yang diselenggarakan di Rio de Janeiro. [uy/**]