Oleh : Alvi Ramadhan )*
Kunjungan kerja (kunker) Presiden Prabowo ke berbagai negara strategis mencerminkan komitmen kuat Indonesia untuk terus memperluas jalinan kerja sama internasional, khususnya dalam bidang ekonomi. Melalui pertemuan dengan para pemimpin dunia dan investor mancanegara, Presiden Prabowo menekankan bahwa Indonesia membuka pintu lebar bagi investasi yang sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan dan pemerataan ekonomi. Kunjungan ini membawa angin segar bagi iklim investasi di Indonesia, di mana banyak investor asing menyambut antusias peluang untuk terlibat dalam proyek-proyek prioritas, mulai dari infrastruktur, energi, hingga sektor industri teknologi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan guna memfasilitasi investasi di Indonesia, pemerintah menawarkan berbagai insentif dan kemudahan bagi investor yang berkomitmen untuk mendukung pemerataan ekonomi. Pentingnya investasi yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi semata tetapi juga pemerataan manfaat bagi masyarakat luas, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini kurang tersentuh pembangunan. Inisiatif ini diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah-daerah terpencil.
Selama kunjungan tiga hari di China, Presiden Prabowo telah bertemu dengan Presiden Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Tiongkok (National People Congress atau NPC) Zhao Leji. Dalam pertemuannya, China berhasil mendatangkan investasi ke Indonesia sebesar 10,07 miliar dolar AS atau setara dengan sekitar Rp 157,64 triliun. Kerja sama itu dilakukan antarpengusaha dari kedua negara. Para pengusaha menyepakati sejumlah perjanjian kerja sama yang sejalan dengan program prioritas pemerintah, antara lain di bidang ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi 26 komoditas utama dalam negeri, serta di bidang pemajuan sains dan teknologi.
Antusiasme tersebut memperlihatkan bahwa iklim investasi di Indonesia sangat menarik dan menguntungkan bagi investor. Banyak dari investor yang menyampaikan minat untuk terlibat dalam proyek infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara yang akan membantu menghubungkan daerah-daerah terpencil dengan pusat ekonomi nasional. Investor juga melihat potensi besar dalam sektor energi terbarukan di Indonesia yang semakin didorong oleh komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan membangun ekonomi hijau.
Tidak hanya itu, Presiden Prabowo juga memperkenalkan sejumlah kebijakan baru yang memudahkan proses perizinan investasi di Indonesia. Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan iklim bisnis yang lebih kondusif dan efisien, sehingga investasi dapat bergerak lebih cepat dan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi. Inisiatif ini mendapat sambutan positif, terutama dari negara-negara yang telah lama menjadi mitra dagang Indonesia, seperti Jepang, Tiongkok, dan negara-negara Eropa.
Dalam kunjungan ini, pemerintah Indonesia juga menekankan pentingnya kemitraan antara investor asing dengan pelaku usaha lokal. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan transfer pengetahuan dan teknologi yang akan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global. Langkah ini juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk menciptakan ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan, di mana sumber daya lokal dapat dimanfaatkan secara optimal demi kesejahteraan masyarakat.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pasca kunjungan mancanegara ke beberapa negara, kesepakatan investasi telah disepakati seperti penandatanganan pedoman kerja sama teknis (Technical Cooperation Guidelines/TCG) dengan Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan China Han Jun. Penandatanganan TCG menjadi bagian dari “Implementing Arrangement” yang sebelumnya sudah ditandatangani pemerintah Indonesia dan China pada awal September tahun 2023 lalu.
Tingginya minat investor asing terhadap Indonesia juga menunjukkan bahwa negara ini semakin dipercaya sebagai tujuan investasi yang stabil dan menjanjikan. Stabilitas politik serta upaya pemerintah untuk terus meningkatkan kemudahan berbisnis menjadi salah satu faktor utama yang mendukung optimisme para investor. Selain itu, Prabowo menjelaskan bahwa pemerintah berupaya keras untuk memberikan kepastian hukum kepada para investor, termasuk dalam perlindungan investasi dan penyelesaian sengketa secara transparan.
Di dalam pedoman ini berisi poin kolaborasi untuk memastikan pemenuhan kesejahteraan pekerja perikanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia di sekitar daerah penangkapan ikan dengan peningkatan sektor hilirisasi hasil perikanan. Sedangkan ruang lingkup kerja sama yang akan dilakukan meliputi bidang perikanan tangkap dan pengolahan produk perikanan sesuai ketentuan hukum di Indonesia. Di dalamnya juga mencakup perjanjian terkait pembangunan fasilitas perikanan di darat, termasuk pelabuhan perikanan, pertukaran keterampilan, pelatihan, dan data relevan terkait sektor perikana.
Kunjungan mancanegara Presiden Prabowo tidak hanya membawa dampak positif bagi ekonomi, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di mata dunia sebagai negara dengan komitmen tinggi terhadap pembangunan berkelanjutan dan pemerataan ekonomi. Dalam berbagai pertemuan, Presiden Prabowo menegaskan bahwa keterbukaan Indonesia terhadap investasi asing tidak hanya berfokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga pada manfaat sosial yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
Kehadiran investor mancanegara di Indonesia diharapkan dapat mempercepat realisasi berbagai proyek pembangunan, khususnya di bidang infrastruktur dan energi. Dengan semakin meningkatnya investasi, diharapkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh lebih merata, tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di daerah-daerah terpencil. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo untuk menciptakan pemerataan ekonomi yang mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dukungan investor asing merupakan sinyal positif bagi Indonesia dalam mewujudkan pemerataan ekonomi dan kemajuan yang berkelanjutan. Dengan terus menjaga stabilitas dan mengoptimalkan iklim investasi, Indonesia berpotensi menjadi pusat ekonomi baru di kawasan Asia Tenggara. Kunjungan Presiden Prabowo menjadi langkah strategis yang memperkuat kerja sama internasional dan membuka peluang besar bagi pembangunan ekonomi yang inklusif di Indonesia.
)* Mahasiswa pascasarjana tinggal di Surabaya